وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji (QS. Al-Isra’: 79).
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَلَاةِ اللَّيْلِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ عَلَيْهِ السَّلَام صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمْ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً تُوتِر لَهُ
Dari Ibnu Umar, sesungguhnya ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw. Tentang shalat malam. Rasulullah saw. Bersabda: “Shalat malam (Shalat tahajut) itu 2 rakaat 2 rakaat, maka apabila engkau takut (terbit waktu) Shubuh, hendaklah engkau witir 1 rakaat” (HR. Bukhari, hadits no. 936).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar